PENERAPAN STIMULASI DINI INTERVENSI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK) UNTUK MENDETEKSI TUMBUH KEMBANG USIA ANAK PRASEKOLAH

  • Rila Rindi Antina STIKes Ngudia Husada Madura
  • Nurun Nikmah STIKes Ngudia Husada Madura
Keywords: SDIDTK, Anak Prasekolah

Abstract

Kualitas seorang anak dapat dinilai dari proses pertumbuhan dan perkembangan. World Health Organization (WHO) tahun 2010 menyatakan bahwa 5-25% anak-anak usia prasekolah di dunia menderita disfungsi otak minor. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap aspek perkembangan anak yang terdiri dari 4 aspek yaitu motoric kasar, motoric halus, bahasa, dan social kemandirian. Oleh karena itu orangtua perlu mengupayakan agar anaknya tumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki antara lain melalui upaya Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) pada balita (Rahayu, 2012).

Pelaksanaan SDIDTK pada anak pra sekolah seperti di PAUD adalah salah satu upaya promosi kesehatan pada anak yang tepat untuk mengamati dan mendeteksi dini adanya penyimpangan tumbuh kembang. PAUD merupakan jenjang pendidikan sebelum yang berupaya melakukan pembinaan bagi anak hingga usia 6 tahun dengan memberikan stimulasi pendidikan untuk membantu tumbuh kembang jasmani dan rohani anak sehingga menjadi anak yang berkualitas.

Kegiatan SDIDTK pada anak di PAUD Mutiara Idaman ini dilaksanakan selama 1 bulan dimulai dari skrining dan deteksi dini penyimpangan perkembangan dengan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Skrining dilakukan pada anak di kelas dengan bantuan orang tua/pengasuh. Hasil skrining disampaikan kepada orang tua/pengasuh sebagai timbal balik dan rencana tindak lanjut ke depannya

Published
2024-05-03