The Midwifery Student’s Mental Health and Perception of E-Learning during Covid-19 Pandemic
Abstract
Kebijakan physical distancing untuk menekan penyebaran Covid-19 berdampak pada setiap lini kehidupan manusia, termasuk pendidikan. Semua lembaga pendidikan mengganti proses pembelajaran konvensional menjadi e-learning. Penerapan e-learning dapat mengurangi pengalaman praktikum laboratorium dan klinik mahasiswa kebidanan. Padahal proporsi praktikum lebih besar dari teori dalam kurikulum kebidanan Indonesia. Setelah diimplementasikan selama lebih dari setahun, perlu dilakukan evaluasi kesehatan mental siswa dan persepsi mereka terhadap e-learning untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran online di masa mendatang. Studi analitik cross sectional ini dilakukan secara online dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa kebidanan di Poltekkes Pangkalpinang dan Aceh. Sebanyak 220 siswa yang telah mengisi angket. Data dianalisis menggunakan uji Mann Whitney dengan SPSS 24.0. Kami menemukan bahwa penerapan e-learning membuat 64% (n:220) mahasiswa kebidanan mengalami stres sedang dan menurut mahasiswa pembelajaran konvensional lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kompetensi sosial daripada e-learning (P = 0,00). Namun, siswa dominan merasa sistem e-learning cukup menyenangkan dan sebagian besar siswa juga memiliki keterampilan IT yang sedang. Dengan desain kurikulum yang baik, e-learning dapat menjadi media yang potensial dalam proses pembelajaran kebidanan