TINGKAT ASUPAN ENERGI, PROTEIN, ZINK, VITAMIN A DAN RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI PADA BALITA STUNTING DAN NON STUNTING DI KECAMATAN DARUL MAKMUR KABUPATEN NAGAN RAYA

  • Eva Zulisa STIKes Muhammadiyah Aceh
  • Cut Mainy Handiana STIKes Muhammadiyah Aceh
Keywords: Energi, Protein, Zink, Vitamin A, Penyakit Infeksi, Balita Stunting

Abstract

Ketika anak berusia dua tahun ke atas maka kebutuhan zat gizi akan meningkat seperti energi, protein, vitamin dan mineral yang dapat menunjang tumbuh kembang anak. Kekurangan gizi pada balita umumnya disebabkan kandungan gizi makanan yang dikonsumsi tidak seimbang sehingga angka kecukupan gizinya tidak terpenuhi. Selain faktor pola pemberian nutrisi, terdapat faktor lainnya yang berhubungan dengan kejadian stunting yaitu riwayat penyakit infeksi seperti ISPA dan diare. Hal ini dikarenakan infeksi klinis menyebabkan lambatnya pertumbuhan dan perkembangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan tingkat asupan energi, protein, zink, vitamin A dan riwayat penyakit infeksi pada balita stunting dan non stunting di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. Jenis penelitian Case Control. Sampel penelitian seluruhnya 54 balita dengan  27 balita stunting dan 27 balita non stunting yang dipilih secara Stratified proportional random sampling. Analisa data menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok stunting dan non stunting pada variabel tingkat asupan energi (p=0,035), protein (p=0,003), zink (p=0,015) dan vitamin A (p=0,001). Tidak ada perbedaan yang signifikan untuk riwayat ISPA dan diare antar kelompok. Orang tua diharapkan agar dapat memperhatikan asupan nutrisi yang seimbang pada menu balita serta rutin memantau pertumbuhan fisik seiring pertambahan usia anak.

Kata Kunci: Energi, Protein, Zink, Vitamin A, Penyakit Infeksi, Balita Stunting

References

Adriani, M., & Wirjatmadi, B. (2012). Gizi dan kesehatan balita. Jakarta:Kencana Prenada Media Group.
Agung I.G.A.A, Sumantra I.K, Widnyana I.K. Pangan, Gizi dan Kesehatan Masyarakat; Ed.1. Denpasar: UNMAS Press, 2016.ISBN 978-602-72894-9-9.
Agustian L, Sembiring T, Ariani A. (2012). Peran Zinkum terhadap Pertumbuhan Anak. Sari Pediatri. Vol, 11(4): 244-249.
Brown JE. (2012). Nutrition Through the Life Cycle; 4th ed. USA: Wadsworth.
Damayanti, R. A., Muniroh, L., & Farapti. (2016). Perbedaan tingkat kecukupan zat gizi dan riwayat pemberian ASI eksklusif pada balita stunting dan non stunting. Media Gizi Indonesia, 11(1) Diakses dari https://e-journal.unair. ac.id/MGI/article/view/4393&ved=2ahUKEwiIy9Dh74DZAhVLNY8KHcw3BmoQFjAAegQIERAB&usg=AOvVaw0V2usCE7VbGKXwuY6jPEFJ.
Dinas Kesehatan Aceh. (2020). Profil Kesehatan Aceh 2019. Provinsi Aceh.
Harmoko. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hidayati, L., Hadi, H., & Kumara, A. (2010). Kekurangan energi dan zat gizi merupakan faktor risiko kejadian stunted pada anak usia 1-3 tahun yang tinggal di wilayah kumuh perkotaan Surakarta. Jurnal Kesehatan. 3: 89–104. Diakses dari https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/2315/10.%20LISTYANI%20H.pdf?sequence=1.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Buku Saku Pemantauan Status Gizi. Jakarta.
_____________________. (2021). Laporan Kinerja Kementerian Kesehatan Tahun 2020. Jakarta.
Lestari, W., Margawati, a., & Rahfiludin, M. (2014). Faktor risiko stunting pada anak umur 6–24 bulan di Kecamatan Penanggalan Kota Subussalam Provinsi Aceh. Jurnal Gizi Indonesia, 3(1), 37–45. Diakses dari http:// ejournal.undip.ac.id/index. php/jgi/article/ download/8752/7081.
Mikhail, W.Z.A., Sobhy, H.M., El-Sayed, H.H., Khiry, S.A., Abu Salem, H.Y.H., & Samy, M.A. (2013). Effect if nutritional status on growth pattern of stunted preschool children in Egypt. Academic Journal of Nutrition, 2(1); 1–9, doi:10.5829/ idosi.ajn.2013.2.1.7466. diakses dari http://www.idosi.org/ajn/2(1)13/1.pdf.
Paudel R., Pradhan B., Wagle RR., Pahari DP., & Onta SR.(2012). Risk factors for stunting among children: A community based case control study in Nepal. Kathmandu University Medical Journal. Vol. 10 No. 3:18–24. Diakses dari https:// www.ncbi.Nlm.nih.gov/ pubmed/23434956.
Picauly, I., & Toy, M.S. (2013). Analisis determinan dan pengaruh stunting terhadap prestasi belajar anak sekolah di Kupang dan Sumba Timur NTT. Jurnal Gizi dan Pangan, 8(1): 55–62. Diakses dari http://journal.ipb.ac.id/ondex.php/jgizipangan/article/view/7254/5665.
Preedy VR. (2012). Handbook of growth and growth monitoring in health and disease. Volume 1. New York: Springer.
Rakhmawati. (2013). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Perilaku Pemberian Makanan Anak Usia 12-24 Bulan. Journal of Nutrition College, vol. 3, no. 1, pp. 43-50.
Trihono, Atmarita, Dwi Hapsari T, Anies I, Nur H.U, Teti T, Iin N. (2015). Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya; Ed.1. 204 hlm. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (BP2K). ISBN 978-602-1099-61-2.
UNICEF, WHO, The World Bank Group. (2020). Levels and Trends in Child Malnutrition: Key Findings of the 2021 Edition of the Joint Child Malnutrition Estimates. Geneva: WHO; Licence: CCBY-NC-SA 3.0 IGO. Website: data.unicef.org/nutrition.
Yuli, L., Sofiyatin, R. (2015). Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu terhadap Konsumsi Zat Gizi (Energi dan Protein) pada Balita Gizi Kurang di Desa Labuhan Lombok. Journal of Chemical Information and Modeling, vol. 53, no. 9, hal. 1689–1699. DOI: 10.1017/CBO9781107415324.004.
Published
2022-09-30
Section
Articles