PERBEDAAN SKALA NYERI DISMENOREA DENGAN TERAPI REBUSAN DAUN PEPAYA DAN WEDANG JAHE MERAH

  • Rila Rindi Antina STIKes Ngudia Husada Madura
  • Novita Wulandari STIKes Ngudia Husada Madura

Abstract

Menstruasi merupakan fenomena alamiah pada wanita usia reproduksi, terjadinya menstruasi disebabkan lepasnya dinding endometrium secara periodik setiap bulan (Andira, 2010). Salah satu masalah menstruasi yang paling umum adalah dismenore. Tujuan  penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan skala nyeri dismenore antara terapi rebusan daun pepaya dan air jahe merah.

Dalam penelitian ini kami menggunakan quesy eskperimental dengan pendekatan Pretest-Posttest None quivalent Control Group. Pengambilan sampel menggunakan tekhnik accidental sampling. Alat pengumpulan data menggunakan lembar skala nyeri. Hasilnya kemudian diuji dengan uji t test dengan tingkat kemaknaan (α) 0,05. Disini skala data yang digunakan adalah rasio.  

Berdasarkan hasil penelitian selisih setelah pemberian rebusan daun pepaya dan air  jahe merah rata-ratanya 1,66 untuk rebusan daun pepaya dan 1,22 rata-rata untuk wedang jahe merah. Dari hasil analisis uji statistik T-Test tersebut didapatkan hasil p Value (0,875) >α (0,05) sehingga disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara skala nyeri dismenorea dengan diberikan terapi wedang jahe merah dengan diberikan terapi rebusan daun pepaya. 

Berdasarkan hasil  tersebut, rebusan daun pepaya dan wedang jahe dapat digunakan sebagai terapi alternatif untuk meredakan nyeri  menstruasi.

Published
2022-03-25
Section
Articles