HUBUNGAN PEMAHAMAN DIMENSI FISIK DENGAN KETEPATAN PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI AKSEPTOR BARU
(Di BPM Mustainnah, S. ST Klampis Bangkalan)
Abstract
Pemahaman dimensi fisik mengetahui kondisi atau keadaan fisik, dalam pememilihan metode kontrasepsi sangat dianjurkan untuk mengetahui kondisi fisiknya akseptor, mulai dari kepercayaan diri, dukungan keluarga, pengetahuan terhadap kontrasepsi sampai penentuan tenaga medis yang akan membantu. Hasil study pendahuluan di dapatkan dari 26 akseptor yang ber-KB di BPM Mustainnah S.ST Klampis. Dengan begitu pengunaan KB yang mengalami efeksamping akhirnya drop out, hal ini berhubungan erat dengan hal-hal yang dialami oleh akseptor sebagaimana jenis KB yang digunakan. Tujuan penelitian menganalisis hubungan pemahaman dimensi fisik dengan ketepatan pemilihan metode kontrasepsi akseptor baru.
Metode dalam penelitian ini menggunakan analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Variabel independen pemahaman dimensi fisik dan variabel dependen ketepatan pemilihan metode kontrasepsi akseptor baru. Dengan Jumlah populasi pada bulan November 2020-Januari 2021 28 responden akseptor baru, dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 26 responden akseptor baru, tekhnik yang digunakan Probability Sampling dengan Simple Random Sampling, dan dinyatakan Layak Etik.
Hasil penelitian menunjukkan pada pemahaman dimensi fisik sebagian besar (53,8%), pada ketepatan kontrasepsi sebagian besar tidak tepat (53,8%). Berdasarkan hasil uji statistik lambda di dapatkan hasil nilai p = 0,000 berarti nilai p = < α (0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat hubungan pemahaman dimensi fisik dengan ketepatan pemilihan kontrasepsi akseptor baru.
Diharapkan bagi para medis untuk adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kontrasepsi melalui penyuluhan agar klien terbantu dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan dipakai dengan baik.
References
Aryati, Seri, dkk. 2019. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi (Kasus Di Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang). Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Indonesia. Majalah Geografi Indonesia.
Gempur Sulaisi Ningsih, 2017. Pelayanan KB Akseptor Baru, Jakarta: Salemba Medika
Irianto, K. 2014. Pelayanan Keluarga Berencana. Bandung: Alfabeta.
Junaedi, Ach., 2015 Motodologi Penelitian, akarta: PT. Rineka Cipta.
Lasiah Susanti, Vanny Nurdelima Habsi. 2020. Hubungan pengetahuan tentang metode kontrasepsi dengan sikap Terhadap pemilihan metode kontrasepsi pada akseptor Kontrasepsi wanita: Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Abdurrab.
Marmi. 2016. Buku Ajar pelayanan KB. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nasution, S. L. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan MKJP di Enam Wilayah Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan KB. Jakarta: BKKBN.
Ni Putu Ditadiliyana Putri, Dyah Pradnyaparamitha D, Luh Seri Ani. 2019. Hubungan Karakteristik, Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur: Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakutas Kedokteran Universitas Udayana
Permatasari. 2019. Jurnal Kebidanan, Aktualisasi Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan, Yogyakarta.
Purwasari, Weni. 2019. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode Kontrasepsi pada pasangan usia subur di kecamatan Gunungpati kota Semarang. Universitas Negeri Semarang.
Profil Kesehatan Kabupaten Bangkalan. 2014. DINKes Kab Bangkalan.
Septalia R, Nunik P. 2016. Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi. Jurnal Biometrika dan Kependudukan.