HUBUNGAN ASI EKSKLUSIF DAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DENGAN STUNTING

  • Nuraisyah Bahar Akademi Kebidanan Paramata Raha
Keywords: ASI eksklusif, Bayi berat lahir rendah, stunting

Abstract

Stunting merupakan kurangnya gizi kronik yang dimana penyebab dari hal ini adalah asupan gizi yang tidak memadai atau sedikitdengan jangka waktu yang sangat lama serta menjadi penjelas gagalnya pertumbuhan yang dialami oleh balita terhitung mulai dari sebelum sampai sesudah kelahiran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan riwayat BBLR dan ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita usia 2–5.

Metode penelitian yang dipakai adalah penelitian observasi  analitik,  dengan pendekatan pengumpulan data kasus kontrol dengan jumlah sampel 120 orang ibu yang memiliki balita (2–5 tahun) yang dibagi menjadi dua kelompok kasus dan kontrol. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2018. Pengambilan sampel menggunakan total sampling dan dilakukan matching terhadap kelompok ibu yang memiliki anak pertama. Variabel independen penelitian ini adalah ASI eksklusif dan BBLR sedangkan variabel dependen kejadian stunting.

Hasil penelitian didapatkan hubungan ASI eksklusif dengan stunting sebesar 2.5% dengan nilai p 0,018 dan bayi berat lahir rendah sebesar 3% dengan nilai p 0,006, dengan nilai p 0,000 bahwa ada hubungan ASI eksklusif dan Bayi berat lahir rendah dengan kejadian stunting.

Simpulan, pemberian asi eksklusif dan berat lahir rendah merupakan faktor risiko yang menyebabkan kejadian stunting.

Kata kunci: ASI eksklusif, Bayi berat lahir rendah, stunting

References

Setyaningrum TCW, Murti B, Indarto D. Biopsychosocial factors associated with child growth at ngembal kulon community health center, kudus. J epid public healh. 2017;2(2):130–140.
Dewey KG, Begum K. Long-termconsequences of stunting in early life. NCBI. 2011;7:5–18.
Bloem MW, Pee SD, Hop LT, Khan NC, Laillou A, Minarto, dkk. Key strategies to further reduce stunting in Southeast Asia: lessons from the ASEAN countries workshop. Food Nutri Bull. 2013;34:2.
Intje P. Analisis determinan dan pengaruh stunting terhadap prestasi belajar. J Gizi Pangan. 2013;8(1):19–31.
Bloem MW, Pee SD, Hop LT, Khan NC, Laillou A, Minarto, dkk. Key strategies to further reduce stunting in Southeast Asia: lessons from the ASEAN countries workshop. Food Nutri Bull. 2013;34:2.
Arifin B Faktor-faktor penyebab kegagalan pemberian ASI eksklusif. MedJ Lampung University. 2013 Februari:2(4):65–78.
Piter WD. Analisis determinan dan pengaruh stunting terhadap prestasi
belajar anak sekolah di Kupang dan Sumba Timur NTT. JGiziPangan. 2013;8(1):55–62.
Zottarelli LK, Sunil TS, Rajaram S. Influence of parenteral and socio economic factors on stunting in children under five years in Egypt. La Revue Santela Mediterranee Orientale. 2009;13(6):1330–42.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Keluarga sehat idamanku, kota sehat kotaku. Jakarta: Kemenkes RI: 2016
Paramashanti BA, Hadi H, Gunawan IMA. Pemberian ASI eksklusif tidak berhubungan dengan stunting pada anak usia 6–23 bulan di Indonesia. Indonesian J Nutr Dietetics. 2014;(3):162–74.
Published
2021-09-15
Section
Articles