ANALISIS PERBEDAAN PEMBERIAN INTERVENSI PERMAINAN PUZZLE DENGAN MAZE TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK PRA SEKOLAH

  • NAILUFAR FIRDAUS Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudia Husada Madura
  • Iin Setiawati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudia Husada Madura
Keywords: puzzle, maze, motorik halus, anak pra sekolah

Abstract

Kemampuan motorik halus anak usia prasekolah mulai berkembang dimana anak mulai dapat mengunakan jari-jarinya untuk menulis, menggambar dan lain-lain. Proses tahapan perkembangan setiap anak sama, yaitu merupakan hasil dari proses pematangan organ motorik. Tetapi dalam pencapaiannya, setiap anak memiliki kecepatan yang berbeda-beda (Mubarok, Amini, 2019). Berdasarkan hasil studi pendahuluan, dari 10 orang anak, 1 anak (10%) mengalami perkembangan tidak normal, 6 anak (60%) meragukan, 3 anak (30%) mengalami penyimpangan.

 Jenis penelitian ini kuantitatif dengan rancangan quasi eksperimen, two group pre-post test equivalent without control design yaitu dimana penelitian ini sempelnya diambil secara nonrandom. Total sampel dalam penelitian ini ada 26 anak. Dengan 13 orang kelompok permainan pazzle dan 13 orang kelompok bermain Maze, teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan purposive sampling, dengan kriteria inklusi yaitu anak yang dengan persetujuan orangtua bersedia menjadi responden, berusia 3-5 tahun, tidak berkebutuhan khusus, mengikuti sampai akhir penelitian dan dengan hasil observasi awal pada kategori menyimpang dan meragukan dengan rentang nilai 7-8. Uji statistic yang digunakan jika tidak terdistribusi normal dilakukan uji wilcoxon dan mann whitney namun jika normal menggunakan paired T test.

Luaran penelitian ini berupa artikel pada jurnal nasional terakreditasi SINTA 1-6, HKI, modul panduan pemberian terapi permainan puzzle dan Maze untuk perkembangan anak, serta buku saku bagi bidan dan keluarga. Tahap Kesiapan Teknologi (TKT) penelitian ini adalah TKT 2 yang membuktikan konsep secara analitis dan eksperimental.

References

Padila, P., Andari, F. N., & Andri, J. (2019). Hasil Skrining Perkembangan Anak Usia Toddler antara DDST dengan SDIDTK. Jurnal Keperawatan Silampari, 3(1), 244–256. https://doi.org/10.31539/jks.v3i1.809
Syukron, A. M., & Amini, A. (2019). Kemampuan Kognitif dalam Mengurutkan Angka melalui Metode Bermain Puzzle Angka. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1), 77.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i1.221
Sari, P. L., Wahyuni, T. D., & Putri, R. M. (2018). Pengaruh Senam Otak terhadap Peningkatan Motorik Halus pada Anak Usia 3-4 Tahun di Paud Mawar Tlogomas Malang. 3(1), 339–347
Andriana, D. (2011). Tumbuh Kembang & Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta: Salemba Medika.
Maghfuroh, L, & Putri, K. C. (2017). Pengaruh Finger Painting Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Prasekolah Di Tk Sartika I Sumurgenuk Kecamatan Babat Lamongan. Journal of Health Sciences,
10(1).
Ariny, Asni Haque; Rohita. 2014. Pengaruh Alat Permainan Edukatif (Ape) Maze Terhadap Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Kelompok A Di Tk Al-Fithroh. Skripsi. Jurusan PG-PAUD FIP, Universitas Negeri
Surabaya. Surabaya.
Andang ismail, Education Games, (Jogjakarta: Pro U Media, 2011), hal. 199 9
Dina Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, (Yogyakarta: Diva Press Anggota IKAPI, 2011), hal. 23
Nurwita, S. (2019). Pemanfaatan Media Puzzle dalam Mengembangkan Motorik Halus Anak di PAUD Aiza Kabupaten Kepahiang. Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(4), 803–810
Sirait, Rina Br. 2013. Perancangan Aplikasi Game Labirin Dengan Menggunakan Algoritma Backtracking . Jurnal. Jurusan Teknik Informatika, STMIK Budidarma. Medan
Ayu, Dyah Sekarwati; Riyanto Edi. 2013. Permainan Maze Matching Board Untuk Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Anak Tunagrahita .Skripsi. Jurusan Pendidikan Luar Biasa UNESA
Published
2022-03-18
Section
Articles