Pengaruh Media Audiovisual (Youtube) Terhadap Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah Dalam Mencegah Anemia Remaja Di Posyandu Remaja Wilayah Kerja Puskesmas Lasusua Dan Tiwu Kabupaten Kolaka Utara
Abstract
Media audiovisual merupakan salah satu jenis media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Media audiovisual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Tujuan dari intervensi ini adalah perubahan pengetahuan, sikap dan kepatuhan remaja yang akan menyebabkan remaja mengkonsumsi TTD. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh media audiovisual (YouTube) terhadap kepatuhan konsumsi tablet tambah darah dalam mencegah anemia remaja di Posyandu Remaja Wilayah Kerja Puskesmas Lasusua dan Tiwu Kabupaten Kolaka Utara Tahun 2021.
Jenis penelitian ini menggunnakan quasy-eksperimen. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei Tahun 2021 dengan populasi seluruh remaja yang datang di posyandu Wonua Ceria dan posyandu Pelangi sebanyak 40 orang dengan sampel kelompok I diberi intervensi media audiovisual (yaoutube) dan kelompok II sebagai control dan tidak diberi intervensi.
Hasil penelitian ini diperoleh kepatuhan dengan p value = 0,003 (Mean rank 10,50) kelompok intervensi maupun kelompok control, pengetahuan p value = 0,004 (Mean rank 10,00) kelompok intervensi maupun kelompok control, sikap dengan p value = 0,001 (Mean rank -10,150)
Kesimpulan dalam penelitian ini kepatuhan diperoleh p-value 0,003 dan mean 10,50, pengetahuan dengan p-value 0,004 dan mean 10,00, sikap dengan p-value 0,001 dan mean -10,150. Diharapkan media youtube dapat menjadi referensi untuk memberikan promosi kesehatan agar kepatuhan, Â pengetahuan dan sikap remaja putri meningkat sehingga dapat mencegah terjadinya anemia.
References
Kemenkes RI. (2016b). Surat Edaran Tentang Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri dan Wanita Subur. Direktorat Jenderal Kesehat Masyarakat, Kementeri Kesehat Republik Indonesia. Jakarta.
Kemenkes RI. (2018a). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Notoatmodjo. (2014). Pengetahuan dan Tingkatan Pengetahuan. Jakarta: Rineka Cipta.
Priyono, S. C. (2019). Efektivitas Pemberian Pendidikan Kesehatan Tentang Pengetahuan Pencegahan Anemia Dengan Metode Focus Group Discussion Pada Remaja Putri Di SMP Negeri 2 Ungaran Kabupaten Semarang. Universitas Ngudi Waluyo.
Spenser, A. S. I., Yuliwar, R., & Dewi, N. (2018). Pengaruh Komunikasi, Informasi dan Edukasi (Kie) terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Tenang Bahaya Mengkonsumsi Alkohol pada Remaja Putri Usia 15-20 Tahun di Lingkungan X Kelurahan Tangkil Kecamatan Wlingi Blitar. Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan, 3(1).
Syahrina, A., Gambir, J., & Petrika, Y. (2020). Efektivitas Edu-Anemia dalam Peningkatan Pengetahuan dan Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Fe di Pontianak. Pontianak Nutrition Journal (PNJ), 3(2), 45–49.
WHO. (2011a). Haemoglobin Concentrations for the Diagnosis of Anaemia and Assessment of Severity. World Health Organization.