Baby Blues Syndrome Trens In Post-Mother In The Work Area of The Benu-Benua Community Health Center
Abstract
Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kecenderungan sindrom baby blues pada ibu pasca melahirkan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian meliputi pasien telah melahirkan di Wilayah Kerja Puskesmas Benu-Benua berdasarkan buku registrasi rekam medik dalam periode Januari-Desember 2019 berjumlah 112 orang. Jumlah sampel sebanyak 53 orang dan di tentukan berdasarkan Accidental Sampling. Analisis data yang dilakukan menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian ini terdapat hubungan sedang antara dukungan keluarga (0,000) dan paritas (0,003) dengan kecenderungan sindrom baby blues pada ibu pasca melahirkan di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua. Simpulan terdapat hubungan dukungan keluarga dan paritas dengan kecenderungan sindrom baby blues pada ibu pasca melahirkan di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua.
References
Alifariki, L.O, Kusnan, A., Binekada, I. M. C., & Usman, A. N. (2020). The proxy determinant of complementary feeding of the breastfed child delivery in less than 6 months old infant in the fishing community of Buton tribe. Enfermeria Clinica, 30, 544–547.
Ariyanto, I. (2009). Hubungan Antara Efikasi Diri dan Dukungan Sosial Dengan Kecemasan Terhadap Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Basant, Paul J L, I. H. T. (2011). Buku Ajar Psikologi (2nd ed.). EGC.
Bobak, Lowdermilk, J. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. EGC.
Dahro, A. (2012). Psikologi Kebidanan: analisis perilaku wanita untuk kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Deal, L. W., & Holt, V. L. (1998). Young maternal age and depressive symptoms: results from the 1988 National Maternal and Infant Health Survey. American Journal of Public Health, 88(2), 266–270.
Fatmawati, D. A. (2015). Faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian postpartum blues. Eduhealth, 5(2).
Fitriana, L. A., & Nurbaeti, S. (2015). Gambaran kejadian postpartum blues pada ibu nifas berdasarkan karakteristik di Rumah Sakit Umum Tingkat IV Sariningsih Kota Bandung. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, 2(1), 44–51.
Hawari, D. (2006). Manajemen Stres, Cemas dan Depresi Edisi 2. Cet. Pertama. Jakarta: Gaya Baru.
Jayasima, A. M., Deliana, S. M., & Mabruri, M. I. (2014). Postpartum Blues Syndrome Pada Kelahiran Anak Pertama. Developmental and Clinical Psychology, 3(1).
Masruroh, M. (n.d.). Hubungan antara Paritas Ibu dengan Kejadian Postpartum Blues. Jurnal EduHealth, 3(2), 244560.
Munawaroh, H. (2008). Hubungan Paritas Dengan Kemampuan Mekanisme Koping Dalam Menghadapi Postpartum Blues Pada Ibu Post Sectio Caesaria Di Bangsal Mawar 1 Rsud Dr. Moewardi Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nirwana, A. B. (2011). Psikologi ibu, bayi dan anak.
Oktaputrining, D., Susandi, C., & Suroso, S. (2018). Post partum blues: Pentingnya dukungan sosial dan kepuasan pernikahan pada ibu primipara. Psikodimensia, 16(2), 151–157.
Siagian, Heriviyatno J, Alifariki, L.O, R. La. (2020). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Usia Menopause di Puskesmas Wua-Wua Kota Kendari. Jurnal Kesehatan Komunitas, 6(3), 348–354.
Yulianti. (2013). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kejadian Postpartum Blues. STIKES U’Budiyah Banda Aceh. STIKES U’Budiyah Banda Aceh.
