DETERMINAN PENCEGAHAN TUBERKULOSIS (TBC) PADA MASYARAKAT
Abstract
Tuberkulosis disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis, yang menyebar ketika orang yang sakit Tuberkulosis mengeluarkan bakteri ke udara; misalnya dengan batuk. Penyakit ini biasanya menyerang paru-paru (TB paru). Menurut data yang diperoleh dari WHO sekitar satu perempat populasi di dunia telah terinfeksi Mycobacterium tuberculosis (WHO, 2020). Tuberkulosis (TB) merupakan penyebab utama dari gangguan kesehatan dan termasuk salah satu dari 10 penyebab utama kematian di seluruh dunia. Indonesia masuk peringkat ke 2 beban TB tinggi yang menyumbang 86% dari semua perkiraan kasus insiden di seluruh dunia setelah India (26%), Indonesia (8,5%) (WHO, 2023). Keberhasilan program penanggulangan penyakit dan pencegahan penularan TB paru ditentukan oleh beberapa factor, baik itu factor internal dan external. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kuantitatif dengan desain cross sectional dengan sampel sebanyak 73 orang. Tenhik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan Ada hubungan antara Pengetahuan (p-value = 0,019), pendidikan (p-value = 0,021), Pendidikan (p-value = 0,028), Status kontak (p-value = 0,508), dukungan keluarga (p-value = 0,001), jarak ke puskesmas (p-value = 0,759) dan peran tenaga kesehatan (p-value = 0,001) dengan tindakan pencegahan tuberkulosis. Faktor yang berhubungan dengan tindakan pencegahan tuberkulosis yaitu Pengetahuan, pendidikan, dukungan keluarga dan peran tenaga kesehatan. Upaya pencegahan penularan TBC harus dilakukan lebih aktif kepada kontak pasien serta dukungan yang positif dari keluarga dan tenaga kesehatan