Pengembangan sediaan pangan fungsional dari ubi jalar kuning (Ipomoea batatas L.) sebagai imunomodulator balita dalam upaya pencegahan stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Tlanakan
Abstract
Stunting adalah hambatan pertumbuhan linier pada balita yang terjadi karena kurangnya gizi dan nutrisi selama setidaknya 1000 hari pertama kehidupan. Salah satu kabupaten prioritas stunting yaitu Kabupaten Pamekasan yang menempati urutan ke dua tertinggi prevalensi balita stunting di Jawa Timur yaitu sebesar 38,7%. Ubi jalar merupakan bahan pangan lokal yang berlimpah ketersediannya, selain itu merupakan sumber karbohidrat non beras tertinggi keempat setelah padi, jagung, dan ubi kayu.
Ubi jalar kuning ini mempunyai potensi besar sebagai sumber makanan dan minuman fungsional seiring dengan makin tingginyakesadaran masyarakat khususnya balita stunting. Tujuan pada penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian sediaan pangan fungsional dari ubi jalar kuning (Ipomoea batatas L.) sebagai imunomodulator balita dalam upaya pencegahan stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Tlanakan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimental pre and post test design untuk menilai pengaruh pemberian Formulasi taro milk terhadap panjang badan dan berat badan balita gizi kurang. Sampel dalam penelitian ini adalah balita dengan gizi kurang yang memenuhi kriteria inklusi di Wilayah Kerja Puskesmas Tlanakan sebanyak 30 orang. Uji Statistik yang digunakan Uji Paired T test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Taro Milk memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan panjang badan dan berat badan balita. Uji t untuk perubahan panjang badan (t = -6.952, p = 0.000) dan berat badan (t = -16.401, p = 0.000) menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut mengalami perubahan yang signifikan (p < 0,05), yang mengindikasikan bahwa pemberian Taro Milk berkontribusi dalam peningkatan status gizi balita. Kesimpulan dari penelitian ini adalah taro milk efektif dalam meningkatkan BB balita gizi kurang di Puskesmas Tlanakan.