HUBUNGAN LAMA PERNIKAHAN DAN USIA SAAT HAMIL DENGAN RESIKO BABY BLUES PADA IBU NIFAS PRIMIPARA

  • LELLY APRILIA VIDAYATI STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
  • ESTI ALBARIROH STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
Keywords: LAMA PERNIKAHAN, USIA HAMIL, BABY BLUES

Abstract

SLama pernikahan memicu terjadinya babyblues karena semakin dini usia pernikahan ibu. Ibu pada umumnya akan bingung berkaitan dengan gerakan apa yang akan dilakukan dalam berfokus pada anak mereka dengan baik.. Apalagi ibu merawat bayinya sendirian, terlebih bayinya yang rewel. Menurut hasil data yang diperoleh di BPM Meiyuni, didapatkan 15 (25%) dengan ibu nifas yang mengalami babyblues. Dari 15 ibu nifas primipara yang mengalami babyblues tersebut, disebabkan oleh usia ibu terlalu muda saat hamil ≤20 tahun 5 (33%), dan dikarenakan usia pernikahan yang terlalu pendek ≤2 tahun 6 (40%). Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan lama pernikahan dan usia saat hamil dengan resiko babyblues pada ibu nifas primipara Jenis penelitian yang digunakan yaitu analitik Cross Sectional, Variabel independen yaitu lama pernikahan dan usia saat hamil. Variabel dependennya adalah baby blues. Populasi semua ibu nifas primipara 0-14hari 28 orang. Ini menggunakan contoh 26 orang. Metode pemeriksaan menggunakan pemeriksaan purposive sampling, penyelidikan data menggunakan tes chi square. Bermacam-macam informasi memakai kuesioner. Hasil uji statistik memakai uji chi square diperoleh hasil lama pernikahan nilai probabilitas(sig.) 0.001 < alpha (0.05), usia saat hamil nilai probabilitas(sig.) 0.008 < alpha (0.05), artinya H1 diterima atau H0 di tolak bahwa ada hubungan antara lama pernikahan dan usia saat hamil dengan resiko babyblues pada ibu nifas primipara. Diharapkan bagi tenaga kesehatan untuk dapat melakukan upaya promosi kesehatan dalam bentuk penyuluhan pada masyarakat tentang babyblues dan memberikan dukungan untuk membatu ibu melewati masa nifas yang baik, sehingga dapat mencegah resiko terjadinya babyblues

Published
2022-01-14
Section
Articles