PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK DMPA TERHADAP KEJADIAN AMENORRHEA DI PUSKESMAS TARUS

  • Diyan Maria Kristin Kebidanan, Kemenkes Poltekkes Kupang, Nusa Tenggara Timur
  • Hasri Yulianti Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Kupang, Nusa Tenggara Timur
Keywords: alat kontrasepsi, suntikan DMPA, amenorrhea

Abstract

Salah satu permasalahan penting yang dihadapi Indonesia ledakan penduduk. Pemerintah Indonesia telah melaksanakan program keluarga berencana dengan membentuk BKKBN. Pada tahun 2019, EFA di Kabupaten Kupang Tengah sebanyak 4584 dan data cakupan KB terbanyak adalah peserta KB suntik DMPA yaitu 2.042 akseptor. Masalah utama dalam pemberian KB suntik adalah perdarahan yang tidak teratur. Hingga 25% pasien menghentikan pengobatan pada tahun pertama karena perdarahan tidak teratur. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh penggunaan KB Suntik DMPA terhadap kejadian amenorrhea di Puskesmas Tarus. Jenis penelitian bersifat analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dengan memenuhi kriteria inklusi yakni akseptor KB DMPA dengan cara non random sampling sebanyak 360 akseptor. Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan nilai p<0.005. Hasil penelitian menunjukkan  tidak terdapat pengaruh umur, pendidikan dan pekerjaan terhadap kejadian amenorrhea dengan p value > 0.005. Namun hasil penggunaan KB suntik DMPA dalam jangka waktu lama menunjukkan adanya pengaruh dengan nilai p-value sebesar 0.001.

References

Ariani A, 2014. Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan dan Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Nuha Medika.
Agustina, 2008. Hubungan Pemakaian Kontrasepsi Suntik Depo Progestin dengan Perubahan Berat Badan Di BPS Yuni Winarta Weru Sukoharjo. Karya Tulis Ilmiah, Surakarta: Akademi Kebidanan Mamba’ul ‘Ulum.
Bazargani and Fardyazar, 2016. Amenorrhea: an Advantage Rather Than a Complication of Depot Medroxyprogesterone Acetate Injectable Contraceptive. Intl. J. Pharmacol
Bidan dan Dosen Kebidanan Indonesia, Kebidanan, 2012. Teori dan Asuhan. Jakarta: EGC.
Boroditsky R, Guilbert E, Winnipeg, Quebec, 2000. Injectable medroxyprogesterone acetate for contraception. J Obstet Gynaecol Can.
BKKBN, 2004. Pedoman Penanggulangan efek samping/ komplikasi kontrasepsi. Jakarta: UNFPA.
Hidayat AA, 2011. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
Hartanto H, 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta.: Pustaka Sinar Harapan.
Kaunitz A, 2016. Injectable Long-Acting Contraceptives. Clin Obstets Gynecol 44:73-91.
Kurniawati, T, 2014. Buku Ajar Kependudukan dan Pelayanan KB. Jakarta: EGC.
Kementerian Kesehatan, 2018. Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
_________________. 2014. Situasi dan Analisis Keluarga Berencana. Jakarta.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, 2014. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019. Jakarta.
Kementerian Kesehatan, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
_________________. 2015. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019.
_________________. 2017. Modul Materi Inti & Komunikasi Efektif. Jakarta: Puslat SDMK Badan PPSDMK Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Notoatmodjo S, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nomor 39 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.
Lukman, Sutanto, Budiman JA, Marudut, Inswiari, Kusumawardhani N, et al. , 2016. Kurikulum dan Modul Pelatihan Metodologi Penelitian Bagi Tenaga Pendidik. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI
Morgan G. Dan Hamilton C, 2009. Obstetri dan Ginekologi: Panduan Praktik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Purwanto, Erwan A, Ratih D, 2007. Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Gaya Medika
Saifuddin, dkk, 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo.
Published
2024-06-20
Section
Articles