Hubungan Berat Badan Lahir Rendah dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSUD Mgr. Gabriel Manek Atambua
Abstract
Asfiksia neonatorum menempati urutan kedua yang mengakibatkan Angka Kematian Bayi (AKB) tertinggi di kawasan Asia Tenggara setelah Afrika. Indonesia merupakan negara dengan AKB akibat asfiksia tertinggi kelima untuk negara ASEAN. Ada beberapa factor yang berkontribusi menyebabkan terjadinya asfiksia neonatorum pada bayi Dimana salah satunya adalah berat badan lahir rendah. Penelitian ini bertujuan Untuk menganalisis hubungan berat badan lahir rendah dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Mgr. Gabriel Manek Atambua. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan retrospektif . Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling. Sampel dalam penelitian ini 200 bayi lahir hidup di RSUD Mgr.Gabriel Manek, SVD Atambua pada bulan januari- juni 2021. Pengumpulan data menggunakan format pengumpulan data sekunder berupa chek list dian dianisis dengan menggunakan uji statistik chi - square. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara BBLR dengan kejadian asfiksia neonatorum. Untuk mencegah terjadinya kejadian asfiksia neonatorum diharapkan ibu hamil selalu memeriksakan kehamilannya (antenatal care) secara teratur dengan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia untuk mendeteksi adanya kelainan dalam kehamilannya.
Kata Kunci: Bayi berat badan lahir rendah , asfiksia Neonatorum