HUBUNGAN STATUS GIZI DAN KECEMASAN DENGAN KEJADIAN PREMENSTRUAL SYNDROME PADA REMAJA PUTRI

  • Afiatun Rahmah Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
  • Mirawati Mirawati Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
Keywords: STATUS GIZI, premenstrual syndrome, REMAJA PUTRI, KECEMASAN

Abstract

Menstruasi terkadang diikuti oleh gangguan yang menyebabkan ketidaknyamanan pada aspek fisik bahkan psikologis yang dikenal dengan istilah premenstrual syndrome (PMS). Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya PMS diantaranya status gizi tingkat kecemasan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan status gizi dan kecemasan dengan kejadian PMS pada remaja putri. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional . Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi yang sudah mengalami menarche sebanyak 89 orang. Sampel yang digunakan yaitu sebanyak 81 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling . Instrumen penelitian berupa lembar dokumentasi untuk mendapatkan data Status gizi, kuesioner HARS untuk mendapatkan data tentang tingkat Kecemasan dan sPAF untuk mendapatkan data tentang PMS . Analisis data menggunakan uji peringkat spearman . Hasil penelitian diperoleh IMT remaja putri dalam kategori kurus 56,8%. Tingkat Kecemasan remaja putri dalam kategori ringan 51,9%. Remaja putri yang mengalami PMS 67,9%. p value 0,000 sehingga terdapat hubungan indeks massa tubuh (0,000) dan tingkat Kecemasan (0,000) dengan kejadian PMS. Status gizi dan kecemasan merupakan faktor yang beresiko dapat menyebabkan terjadinya PMS, sehingga perlu adanya manajemen kecemasan yang baik dan mengatur pola diet dengan gizi seimbang sehingga berdampak pada status gizi dan kecemasan.

 

References

Achmad, D.S. (2013). Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid I. Jakarta: Dian Rakyat.
Alfarizki, M.A., Purwoko, M. & Pratiwi, R. (2017). Upaya peningkatan Tingkat Pengetahuan Siswi MAN 2 Palembang Mengenai Sindrom Premenstruasi. Indonesian Journal of Community Engagement, 2(2) Maret, pp.235-245
Almatsier, S. (2013). Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Edisi ke 9. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Anjarwati, R. (2019). Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Indeks Massa Tubuh Mahasiswa PJKR Semester 4 Di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2019. Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta
Aritonang, I. (2013) Memantau dan Menilai Status Gizi Anak. Yogyakarta: Leutika Books
Asil, E. (2014). Factors That Affect Body Mass Index Of Adults. Pakistan Journal of Nutrition, 13(5), pp.255-260
Hanum, L., Meidelfi, D., & Erianda, A. (2020). Kajian Penggunaan Aplikasi Android Sebagai Platform Untuk Menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT). Journal Of Applied Computer Science And Technology (JACOST), 1(1), pp.15-2
Himmah, A. (2021). Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT), Lingkar Pinggang, dan Aktivitas Fisik dengan Tekanan Darah Pada Pegawai Yayasan Ihya’ Ulumuddin Kudus. Skripsi, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Permenkes RI. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Anak. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Pertiwi, C. (2016). Hubungan AKtifitas Fisik Terhadap Kejadian Sindrom Premenstruasi pada Remaja di SMAN 4 Jakarta. Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Pradana, A. (2014). Hubungan antara Status Gizidengan Nilai Lemak Viseral. Skripsi, Universitas Diponegoro.
Ramadani, M. (2013). Premenstrual Syndrome (PMS). Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2013;7(1).
Sandjaja, et al. (2010). Kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara
Sastroasmoro, S. & Ismael, S. (2017). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ke-4. Jakarta: Sagung Seto
Sediaoetama, A.D. (2010). Ilmu Gizi 1. Jakarta: Dian Rakyat.
Sugiyono. (2021). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, cetakan ke-28. Bandung: CV. Alfabeta.
Published
2024-02-16
Section
Articles