Hubungan Status Gizi dan Kebiasaan Merokok Dengan Kebugaran Tubuh pada Atlet Remaja Wushu Saburai Lampung
Abstract
Selain harus memiliki teknik yang baik maka seorang atlet wushu yang ingin mencapai prestasi optimal harus juga memiliki tingkat kebugaran tubuh yang tinggi. Salah satu komponen yang dapat digunakan untuk mengukur kebugaran adalah daya tahan tubuh (endurance). VO2Max adalah ukuran yang bisa digunakan untuk menilai daya tahan tubuh, yaitu kemampuan tubuh untuk dapat menghirup oksigen secara maksimal selama melakukan aktivitas fisik yang berat. VO2Max adalah ukuran yang bisa digunakan untuk menilai daya tahan tubuh, yaitu kemampuan tubuh untuk dapat menghirup oksigen secara maksimal selama melakukan aktivitas fisik yang berat. Hasil penelitian (Zawawi, 2021) pada atlet wushu di kota Kediri menunjukkan bahwa 42,86% atlet wushu ternyata memiliki (VO2Max) dengan kategori kurang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan kebiasaan merokok dengan kebugaran tubuh atlet remaja wushu Saburai Lampung. Disain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel total populasi, yaitu 20 orang..
Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara untuk mengetahui kebiasaan merokok, pengukuran IMT/U untuk mengetahui status gizi dan pengukuran VO2Max untuk mengetahui kebugaran tubuh. Sedangkan analisa yang digunakan adalah bivariate dengan menggunakan uji korelasi rank spearman.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 16 orang (80%) atlet wushu yang memiliki kebugaran tubuh mulai dari tingkatan baik. Kemudian ada korelasi antara status gizi dengan kebugaran dengan keeratan yang sedang (p = 0,044, R = 0,450), kemudian ada korelasi antara kebiasaan merokok dengan kebugaran dengan keeratan ringan (p = 0,049, R = 0,300). Untuk meningkatkan kebugaran tubuh atlet wushu maka perlu dibiasakan untuk makan gizi seimbang, sedangkan untuk menghilangkan kebiasaan merokok perlu dilakukan pembatasan ruang merokok, baik di sekitar sasana latihan, sekolah, maupun di rumah.