Persepsi Masyarakat terhadap Covid-19 Dan Vaksin Covid-19 selama Gelombang Ketiga (Varian Omicron)

  • Dharma Yanti Program Studi Farmasi (S1) STIKes Medistra Indonesia
Keywords: persepsi masyarakat, covid-19, vaksin covid-19, omicron

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap Covid-19 selama gelombang Covid-19 ketiga, varian Omicron, di bulan Februari 2022. Persepsi tersebut meliputi persepsi tentang bahaya penyakit Covid- 19, tanggapan akan vaksinasi pada kelompok anak usia 6-12 tahun dan anak usia 0-5 tahun, penerimaan terhadap vaksin Covid-19, kekhawatiran masyarakat terhadap pandemi Covid-19 dan vaksin Covid-19, aktivitas diluar rumah selama pandemi. Pengumpulan data mulai dilakukan dari tanggal 8-15 Februari 2022. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Google Form. Link untuk pengisian google form tersebut disebar melalui media sosial dan aplikasi pesan Whatsapp. Usia responden dibatasi dari 17-65 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat sangat menyadari bahaya penyakit Covid-19 dan khawatir tertular (70%). Masyarakat sangat percaya bahwa vaksin Covid-19 penting untuk mengurangi laju penyebaran Covid-19 (88,75%). Mereka bahkan merasa senang di vaksin (82,5%). Masyarakat sebagian besar telah melaksanakan vaksinasi (98,75%). Masyarakat percaya bahwa pemerintah (78,75%) dan tenaga kesehatan (97,5%) berusaha mengurangi laju Covid-19.

References

[1] Zhu, N., Zhang, D., Wang, W., Li, X., Yang,B., Song, J., Zhao, X., Huang, B., Shi, W.,Lu, R., Niu, P., Zhan, F., Ma, X., Wang,D., Xu, W., Wu, G., Gao, G. F., & Tan, W.(2020). A Novel Coronavirus from Patients with Pneumonia in China, 2019. New England Journal of Medicine, 382(8), 727–733.https://doi.org/10.1056/nejmoa2001017
[2] WHO. (2021, February 19). World Health Organization. Retrieved February 19, 2021, from Covid19.who.int: https://covid19.who.int/
[3] Lumintang Y, Rantung J. Pengetahuan Tentang Covid-19 Berhubungan Dengan Kepatuhan Protokol Kesehatan. J Penelit Perawat Prof [Internet]. 2021;3(November):653–60. Available from: http://jurnal.globalhealthsciencegroup.co m/index.php/JPPP
[4] Kusumaningtyas, A. P. (2021). Membaca Persepsi Masyarakat terhadap Vaksin Covid-19. https://ugm.ac.id/id/berita/20906- membaca-persepsi-masyarakat- terhadap-vaksin-covid-19
[5] Astuti, Nining Puji et al. 2021. “Persepsi Masyarakat terhadap Penerimaan Vaksinasi Covid-19: Literature Review.”Jurnal Keperawatan 13(3):569–80.https://journal.stikeskendal.ac.id/index.ph p/Keperawatan/article/view/1363.
[6] Noviekayati,Diana;Zakirotul;Suroso.2021” Hubungan antara Persepsi Risiko Covid-19 dan Self-Efficacy menghadapi Covid-19 dengan Kepatuhan terhadap Protokol Kesehatan pada Masyarakat Surabaya” MINDSET Vol 1 http://journal.univpancasila.ac.id/index.php/ mindset/article/view/2601
[7] Tiana, Elis et al .2021.” Gambaran Persepsi Masyarakat Terhadap Vaksin Covid-19” Borneo Student Research eISSN:2721- 5725, Vol 3, No 1, 2021
[8] Wahyudiono et al.2021.” Persepsi Masyarakat terhadap Covid-19 Pasca PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat)” Jurnal Komunika Vol.10 No.2 /November 2021 DOI: 10.31504/komunika.v10i2.4484
[9] CNBC. (2021). Jokowi Disuntik Vaksin Covid-19 13 Januari 2021, Anda Siap? CNBC INDONESIA.https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210105142226-37-213622/jokowi-disuntik- vaksin-covid-19-13-januari- 2021-anda- siap
[10] Kontan.(2022).Wajib Tahu, Ini Gejala Paling Umum hingga Gejala Serius Omicron, Senin,7 Februari 2022.https://newssetup.kontan.co.id/news/waji b-tahu-ini-gejala-paling-umum-hingga- gejala-serius-omicron
[11] Afifah Harisah, Zulfitria Masiming. 2008. “Persepsi Manusia Terhadap Tanda, Simbol dan Spasial.” SMARTek 6(1). http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ SMARTEK/article/view/465/402
[12] BBC.(2022) Omicron subvarian BA.2 sudah muncul di Indonesia. https://www.bbc.com/indonesia/dunia- 60225287
[13] Tekno.Tempo(2022) Macam-macam Omicron dan Perbedaan Hasil Tes PCR 29 Januari 2022 https://tekno.tempo.co/read/1555198/mac am-macam-omicron-dan-perbedaan-hasil- tes-pcr/full&view=ok
[14] Larson, H. J., Jarrett, C., Eckersberger, E., Smith, D. M. D., & Paterson, P. (2014). Understanding vaccine hesitancy around vaccines and vaccination from a global perspective: A systematic review of published literature, 2007-2012. Vaccine, 32(19), 2150–2159.https://doi.org/10.1016/j.vaccine.2014.01.08 1
[15] Latkin, C. A., Dayton, L., Yi, G., Konstantopoulos, A., & Boodram, B. (2021). Trust in a COVID-19 vaccine in the U.S.: A social-ecological perspective. Social Science and Medicine, 270(January), 113684. https://doi.org/10.1016/j.socscimed.2021.113 684
[16] Woolfolk, Anita (2019). Educational Psychology.14th Edition.Toronto. Pearson
[17] Bandura, A. 1997. Self Efficacy – The Exercise of Control (Fifth Printing,. 2002). New York:W.H. Freeman & Company. Bandura, A.
[18] Nurhadita,Fika (2021) Self-efficacy Berhubungan dengan Kepatuhan Memakai Masker di Era Pandemi Covid-19. Jurnal Penelitian Perawat Profesional Volume 3 nomor 4 November 2021.http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/in dex.php/JPPP.
[19] Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabeta. In Sugiyono. (2017).
Published
2023-12-05
Section
Articles