Hubungan Pemberian Konseling pada Akseptor KB terhadap Ketepatan Pemilihan Alat Kontrasepsi
Abstract
Masalah kependudukan masih menjadi masalah utama yang dihadapi oleh Negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2020, jumlah penduduk Indonesia mencapai angka 270,20 juta jiwa. Terjadi peningkatan pertumbuhan penduduk sebanyak 32,56 juta jiwa dibandingkan hasil sensus yang dilakukan pada tahun 2010. Menurut data Survei Kinerja Akuntabilitas Program (SKAP) 2019, analisis situasi akseptor KB di Indonesia sebesar 58,73%. Dimana 43,9% menggunakan metode KB hormonal dan 14,8% memilih nonhormonal. Berdasarkan survei BKKBN tahun 2021,terjadi kendala dalam hal pelayanan kesehatan pada masyarakat termasuk dalam keberlangsungan program KB, hal ini mengakibatkan banyak akseptor KB yang dropout dikarenakan kurangnya informasi terkait KB sehingga banyak akseptor KB yang memiliki sikap negative terhadap program KB. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Pemberian Konseling pada akseptor KB terhadap ketepatan pemilihan alat kontrasepsi . di Desa Glagah, Temon, Kulon Progo Metode Penelitian survei analitik dengan pendekatan cross-sectional. sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 responden. teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian ada hubungan antara pemberian konseling terhadap ketepatan pemilihan alat kontrasepsi di Desa Glagah, Temon, Kulon Progo.