HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING DI DESA WONOGRIYO

  • Jumrotun Nafisah Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo
  • Muthmainnah Zakiyyah Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo
  • Nova Hikmawati Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo
Keywords: Knowledge, exclusive breastfeeding, stunted

Abstract

Stunting is a chronic nutritional problem due to lack of nutrition in the long term, resulting in impaired growth in children. The incidence of stunting is caused by low family income, non-exclusive breastfeeding, poor Breastmilk Complementary Food giving, incomplete immunization with the most dominant factor influencing is non-exclusive breastfeeding. A mother should have good knowledge in breastfeeding which will make the mother aware and have a positive attitude about the importance of proper exclusive breastfeeding so that the mother provides good nutrition to her baby. The purpose of this study was to determine the correlation between mother's knowledge about exclusive breastfeeding and the incidence of stunting in Wonogriyo village. The research method was a quantitative analytic study with a cross-sectional study design with 35 respondents, mothers who have children up to 2 years old, using a sampling technique. The instrument used was a questionnaire. The analysis used univariate analysis and bivariate analysis with the Spearman Rank test (Rho). The result of the research is a significant correlation between mother’s knowledge about exclusive breastfeeding and the incidence of stunted with a sig (2-tailed) = 0,704. Then p-value = 0.704 (p<0,05) means that there is a significant correlation between the two variables.

References

Al-Rahmad. (2015). Kajian Stunting Pada Anak Balita ditinjau dari Pemberian ASI Eksklusif, MP-ASI, Status Imunisasi dan karakteristik keluarga di Kota Banda Aceh. Jurnal Kesehatan Ilmiyah Nasawakes.
Anisa. (2015). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 25-60 Bulan Di Kelurahan Kalibiru Depok. Universitas Indonesia.
Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Atikah. (2015). Risiko Pendidikan Ibu terhadap Kejadian Stunting Pada Anak 6-23 Bulan. Penel Gizi Makan.
BAPPENAS. (2015). Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi. Jakarta: BAPPENAS.
Baskoro. (2018). Panduan Praktis Ibu Menyusui. Yogyakarta: Banyu medika.
Depkes. (2018). Buku kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat.
Depkes. (2018). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Direktorat Gizi Masyarakat.
Dwi. (2016). Komposisi ASI Eksklusif. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.
Endri. (2019). Gambaran Pengetahuan Ibu dengan Balita Stunting tentang Pemberian Makan Bagi Balita Di Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Seminar nasional UNRIYO .
Farah. (2015). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stuntung Pada Anak. e-Jurnal Pustaka Kesehatan.
Fatimah. (2017). Hubungan Karakteristik dan Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Turi. Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan.
IBI. (2018). Pekan ASI Sedunia. https://www.ibi.or.id/id/article_view/a20180808002/pekan-asi-se-dunia-world-breastfeeding-week.html .
Izwari. (2020). Studi Status Gizi Balita Terintegrasi SUSENAS 2019. Kemenkes RI.
Kemenkes. (2017). Pencapaian ASI Eksklusif Di Indonesia. Jakarta: Direktorat Gizi masyarakat.
Kemenkes. (2018). Profil Kesehatan Indonesia. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Khalifahani, R. (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Pemberian ASI dan MP-ASI terhadap Resiko Kejadian Stunting Di kelurahan Pondok Kelapa. Universitas Binawan.
Lesmana. (2019). Inilah 5 Faktor Penyebab Stunting Pada Anak Balita. https://www.popmama.com/kid/4-5-years-old/bella-lesmana/penyebab-stunting-pada-anak-balita/5.
Mufdilah. (2017). Pedoman Pemberdayaan Ibu Menyusui pada Program ASI Eksklusif. Peduli ASI Eksklusif.
Mufida. (2015). Faktor Risiko Stunting pada Anak Usia 0-23 bulan di Provinsi Bali, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Jurnal Gizi dan Pangan.
Mugianti. (2018). Faktor Penyebab Anak Stunting Usia 25-60 Bulan Di Kecamatan sukorejo Kota Blitar. Jurnal Ners dan Kebidanan.
Nia. (2019). Hubungan Inisisasi Menyusui Dini (IMD), Dukungan Suami, Pengetahuan dan Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Puskesmas Cerme Kabupaten Gresik. Ghidza Media Jurnal.
Notoatmodjo. (2015). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Notoatmodjo. (2016). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Nursalam. (2013). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2015). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan, Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Sagung Seto.
Proferawati. (2016). Kapita Selekta ASI dan Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika.
Puspasari. (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 1-24 Bulan. Jurnal Ilmiyah Indonesia.
Rahmadhita. (2020). Permasalahan Stunting dan Pencegahannya. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 1.
Roesli. (2018). Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubust Agriwidya.
Rosnah. (2013). Faktor Pada Perilaku Ibu Dalam Pemberian MP-ASI Anak 6-24 Bulan Di Puskesmas Perumnas Kendari. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia.
Sri. (2016). Manajemen Laktasi. Jakarta: Perkumpulan Perinatologi Indonesia.
Sugiyono. (2016). Statistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Supariasa. (2016). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kodokteran EGC.
WHO. (2016). Stunted Growth and Development. Geneva.
Wijayanti. (2018). Faktor-faktor Terjadinya Stunting Pada Anak Usia 2 Tahun. Semarang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Published
2023-08-08
Section
Articles