Studi Perilaku Seksual Pria Pralansia (male climacterium) Pada Etnik Tolaki Perkotaan dan Pedesaan
Abstract
Proses penuaan umumnya terlihat jelas pada saat memasuki usia 40 tahun, khususnya pada pria mulai menampakkan kemunduran perilaku seksual dalam hal sifat dan kemampuan fisik (aktivitas seksual dan frekuensi hubungan seksual mulai menurun).
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan menjelaskan pengaruh aktivitas fisik, pola makan dan status kesehatan dengan perilaku seksual pria pralansia pada etnik Tolaki perkotaan dan pedesaan. Jenis penelitian ini yaitu Observasional Cross-Sectional Analityc. Populasi penelitian ini adalah pria pralansia yang berumur 45-59 tahun dengan teknik pengambilan sampel secara simple random sampling, diperoleh jumlah sampel sebanyak 30 responden dengan kriteria berstatus kawin, tidak terindikasi obesitas, hipertensi dan diabetes mellitus. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan perilaku seksual pria pralansia yang signifikan antara etnik Tolaki perkotaan dan pedesaan, hanya aktivitas fisik berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku seksual pria pra lansia di perkotaan, namun di pedesaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku seksual pria pralansia. Selanjutnya hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan perilaku seksual pria pralansia antara etnik Tolaki perkotaan dan pedesaan (p < 0.05). Hanya aktivitas fisik berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku seksual pria pralansia pada etnik tolaki perkotaan, namun pada etnik Tolaki pedesaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku seksual pria pralansia (p < 0.05).
References
Cockerham WC, 1997. This aging society. Second Edition, New Jersey: Prenctice Hall, 50-73
Darmojo R. B, 1994. Pelayanan kesehatan usia lanjut (peningkatan kualitas hidup lansia). Laporan Temu Wicara: Kerjasama Antara Jaringan Epidemiologi Nasional, Pusat Penelitian Kesehatan Lembaga Penelitian UI, Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi UI & BKKBN, Jakarta
Moleong LJ, 1995. Metodologi penelitian kualitatif. Cetakan keenam, Bandung: Remaja Rosda Karya, 155.
Murti B, 1997. Prinsip dan metode riset epidemiologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Nasution S, 1995. Metode Research (penelitian ilmiah). Edisi Kedua, Jakarta: Bumi Aksara, 127-128
Nazir M, 1999. Metode penelitian. Cetakan keempat, Jakarta: Ghalia Indonesia, 69-70
PPS UNAIR, 1999. Pedoman penulisan usulan penelitian Tesis dan Disertasi, Surabaya: Prograam Pascasarjana Universitas Airlangga, 3-39
Pudjirahardjo WJ, Peonomo H, Machfoed MH, 1993. Metode penelitian dan Statistik terapan. In (Poerwadi T, Joesoef AA, Widjaja L, eds). Cetakan pertama, Surabaya: Airlangga Universitas Airlangga, 3-39
Quadagno J, 1999. Aging and the life course: an introduction to social gerontology. United States of America: McGraw-Hill College, 21-42, 166-170, 215-233
Saenun, 1996. Perilaku sehat-sakit lansia. Semiloka: Manajemen Gizi dan Kesehatan Pra Lansia dan Lansia, FKM Unair, Surabaya.
Setyawan S, 1996. “Latihan fisik terhadap kebugaran lansia”. Semiloka: Menajemen Gizi dan Kesehatan Pra-Lansia dan Lansia, FK-Unair, Surabaya
Sharma S, 1996. Manual software SPSS release 10, John Wiley Enson
Singarimbun M, 1995. “Metode dan Proses Penelitian”. In (Singarimbun M, Effendi S, eds). Metode Penelitian Survei. Cetakan kedua, Jakarta: Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Peneerangan Ekkonomi & Sosial (LP3ES), 3
Sudjana, 1992. Metoda statistika, Bandung: Tarsito, 279-282
Sugiyono, 2000. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan ketiga, Bandung: Alfabeta, 148, 271-278
Tarimana A, 1989. Kebudayaan Tolaki. Seri Etnografi Indonesia No. 3, Jakarta: Balai Pustaka, 141-165
Tjokro A, Pudjiraharto WJ, Putra ST, 1997. Pedoman penelitian kedokteran. Cetakan pertama, Surabaya: Airlangga University Press, 1-11, 23-38, 91-97
Triyoga Rika S, 1999, “Peranan lansia dalam pembangunan”. Sarasehan: Kehidupan Lansia Menuju Keluarga Sejahtera dalam Menghadapi Millenium III, Surabaya.
Vermeulen A, 1990. “ Androgens and male senescense”. In (Nieschlag E, and Behre M, eds). Testosterone Action Deficiency Substitution. Germany: Springer-Verlag Berlin Heidelberg, 261-273
Wibowo S, 1998. Andropause atau P.A.D.A.M. (pengenalan, pengobatan & pencegahan). Cetakan I, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 1-43, 57-60, 67-90, 161-184
Wignjodarsono, 1993. “Menyosongsong lanjut usia”. Seminar. Tantangan dan Peluang Lanjut Usia Tahun 2000, Jakarta
Zahroh U, 1999. Pengaruh penyuluhan kesehatan jiwa terhadap tingkat resiko depresi pada lansia. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya, 2