Pola Interaksi Sosial Pada Lansia di Daerah Lahan Basah
Abstract
Pendahuluan: Lansia dikatakan sebagai tahap akhir dari kehidupan manusia. Setiap manusia tidak akan lepas dari kehidupan sosial untuk berinteraksi dengan orang lain. Interaksi sosial memiliki pola yang terdiri dari; pola kerjasama, persaingan, pertentangan dan persesuaian. Pola tersebut terbentuk berdasarkan bagaimana sikap individu beriteraksi dengan orang lain Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah 174 responden diambil menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara terstruktur berdasarkan kuesioner pola interaksi sosial yang dimodifikasi kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil: Hasil analisis univariat mayoritas usia responden penelitian berada pada usia elderly 60-74 tahun (93,1%), berjenis kelamin perempuan (58,6%), berada pada tingkat pendidikan dasar (51,1%) bekerja sebagai IRT (42,5%). Responden memiliki pola kerjasama (27%) persaingan (25%), pola pertentangan (27%), pola persesuaian (21%), Kesimpulan: Lansia di daerah lahan basah memiliki pola interaksi sosial berupa pola kerjasama, pola persaingan, pola pertentangan dan pola persesuaian.