Hubungan Menonton Video Pornografi dengan Perilaku Seksual Remaja Di SMPN 2 Pusakajaya Kabupaten Subang

Agi Yulia Ria Dini; Yosi Yusrotul Khasanah; Heny Puspasari; Siti Nurdiyani; Noviyani Noviyani

doi:10.36089/job.v15i3.1281

Agi Yulia Ria Dini Program Studi Sarjana Kebidanan, STIKes Cirebon
Yosi Yusrotul Khasanah Program Studi Sarjana Kebidanan, STIKes Cirebon
Heny Puspasari Program Studi Sarjana Kebidanan, STIKes Cirebon
Siti Nurdiyani Program Studi Sarjana Kebidanan, STIKes Cirebon
Noviyani Noviyani Program Studi Sarjana Kebidanan, STIKes Cirebon

DOI: https://doi.org/10.36089/job.v15i3.1281

Keywords: video porno, perilaku seks, remaja

Abstract

Remaja mempunyai rasa ingin tahu yang besar, namun remaja justru kurang mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan yang cukup berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Pencarian informasi tentang perilaku seksual remaja saat ini sangat didukung oleh perkembangan dan kemajuan teknologi informasi berupa internet yang sedang diminati dan digemari oleh remaja. Salah satu dampak negatif dari kemajuan teknologi adalah mudahnya mengakses pornografi dan pornoaksi yakni internet pornografi. Pornografi sangat mengkhawatirkan bagi remaja dan memberikan dampak yang buruk bagi remaja. Salah satu efek dari pornografi adalah kecanduan menikmati pornografi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan menonton video pornografi terhadap perilaku seksual remaja di SMPN 2 Pusakajaya Kabupaten Subang.

Metode penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional dan teknik sampling penelitian ini menggunakan Stratified Random Sampling sehingga didapatkan 70 sampel. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-Square.

Hasil penelitian menunjukan nilai signifikan 0,000 yang berarti adalah ada hubungan menonton video pornografi dengan perilaku seks pada remaja di SMPN 2 Pusakajaya Kecamatan Pusakajaya Kabupaten Subang Tahun 2022. Saran dalam penelitian ini adalah disarankan pada sekolah untuk memberikan edukasi dan larangan terhadap siswa menggunakan / menyimpan / mempertontonkan video pornografi.