Analisis Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bukit Wolio Indah Kecamatan Wolio Kota Baubau

  • Teti Susliyanti Hasiu Kesehatan Masyarakat, STIKES IST Buton, Baubau, Indonesia
  • La Ode Swardin Kesehatan Masyarakat, STIKES IST Buton, Baubau, Indonesia
  • La Ode Asrianto Kesehatan Masyarakat, STIKES IST Buton, Baubau, Indonesia
  • Wa Ode Ria Indriani Kesehatan Masyarakat, STIKES IST Buton, Baubau, Indonesia
Keywords: Riwayat ASI Ekslusif, Status Gizi, Pola Asuh Orang Tua, Stunting

Abstract

Data World Health Statistics data visualizations dashboard tahun 2019 menunjukan bahwa Indonesia mengalami penurunan prevalensi stunting di antara negara Asia lainnya yaitu jika pada tahun 2017 Indonesia menempati urutan ke 3 dengan prevalensi 36,4%, pada tahun 2018 Indonesia berada di posisi ke 6 dengan prevalensi 36%. Sedangkan secara global, Indonesia menempati urutan ke 34 (36%) dari rata-rata prevalensi dunia yaitu 21,9%. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui analisis faktor yang berpengaruh terhadap kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bukit Wolio Indah Kecamatan Wolio Kota Baubau.

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional study yaitu penelitian dimana variabel independen dan dependen diambil dalam waktu bersamaan. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 91 orang.

Hasil penelitian diperoleh variabel riwayat ASI Eksklusif (nilai ρ = 0,012 < α = 0,05), status gizi (nilai ρ = 0,000 < α = 0,05) dan variabel pola asuh orang tua dengan nilai ρ = 0,000 < α = 0,05.

Kesimpulan penelitian ini ada pengaruh variabel riwayat ASI Eksklusif, status gizi dan pola asuh orang tua terhadap kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bukit Wolio Indah Kecamatan Wolio Kota Baubau. Diharapkan kepada pihak puskesmas untuk terus memberikan edukasi kesehatan terutama mengenai pemberian ASI eksklusif pada balita sejak lahir, konseling gizi kepada ibu serta peningkatan kualitas pelayanan kesehatan khususnya tentang stunting.

References

Adriani, M., & Wijatm, B. (2014). Gizi & Kesehatan Balita: Peranan Mikro Zinc. Kencana.
Bagaswoto, H. P. (2020). Short Term and Long Term Effect of Stunting. Makalah Dalam Seminar Kupas Tuntas Stunting RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, 6.
Beal, T., Tumilowicz, A., Sutrisna, A., Izwardy, D., & Neufeld, L. M. (2018). A review of Child Stunting Determinants in Indonesia. Maternal & Child Nutrition, 14(4), e12617.
BKKBN Sultra. (2022). Angka Stunting di Sultra, Ini Rinciannya di 17 Kabupaten/Kota Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul “Angka Stunting di Sultra, Ini Rinciannya di 17 Kabupaten/Kota”, https://sultra.jpnn.com/sultra-terkini/1539/angka-stunting-di-sultra-ini-rinci.
Chyntaka, M., & Putri, N. Y. (2019). Riwayat Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-60 Bulan. JIDAN (Jurnal Ilmiah Bidan), 7(1), 8–13.
Dyah, M. N. (2021). Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-60 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Langsek Kadok Kabupaten Pasaman. Universitas Andalas.
Kemenkes RI. (2018a). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. (2018b). Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. https://pusdatin.kemkes.go.id. Diakses 12 Juli 2022.
Lestari, V. M. K. Y. H. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan.
Maulida, M. (2022). Hubungan Karakteristik Keluarga dan Status Gizi Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Darul Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2021. Getsempena Health Science Journal, 1(1), 19–35.
Meliasar, D. (2020). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Stunting Pada Balita di PAUD Al Fitrah Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai.
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurhasanah. (2019). Hubungan Status Gizi Balita Dengan Kejadian Stunting (Tubuh Pendek) di Wilayah kerja Puskesmas Langensari II Kota Banjar Tahun 2019. http://repository.unigal.ac.id.
Pramulya, I., Wijayanti, F., & Saparwati, M. (2021). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-60 Bulan. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, 35–41.
Puspasari, N., & Andriani, M. (2017). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi dan Asupan Makan Balita Dengan Status Gizi Balita (BB/U) Usia 12-24 Bulan. Amerta Nutrition, 1(4), 369–378.
Raisah, P., Zahara, H., Anggriani, Y., Karma, T., Samsudin, S., Seni, W., Lensoni, L., Marlinda, M., Riezky, A. K., & Saifuddin, S. (2022). Hubungan Berat Badan Lahir, Riwayat Asi Eksklusif Dan Riwayat Imunisasi Dengan Stunting Pada Anak Usia 0-59 Bulan Di Gampong Meunasah Intan Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. Malahayati Nursing Journal, 4(5), 1265–1273.
Rakhmawati, I. (2015). Peran Keluarga Dalam Pengasuhan Anak. Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 6(1), 1–18.
Solihat, L. A. (2019). Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 1-5 Tahun di Puskesmas Sukahening Kecamatan Sukahening Kabupaten Tasikmalaya.
WHO. (2018). Reducing Stunting in Children: Equity Considerations for Achieving the Global Nutrition Targets 2025.
Yanti, N. D., Betriana, F., & Kartika, I. R. (2020). Faktor Penyebab Stunting Pada Anak: Tinjauan Literatur. Real In Nursing Journal, 3(1), 1–10.
Published
2023-06-09