Hubungan Ketuban Pecah Dini dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
Abstract
Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya selaput ketuban sebelum adanya tanda persalinan. KPD menyebabkan asfiksia neonatorum. Angka kematian bayi pada tahun 2019 adalah 103 bayi, sebesar 36%.Tujuan penelitian ini mengetahui adanya hubungan antara ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia neonatorum. Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, data diambil dari rekam medik dan lembar observasi di ruang bersalin Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang yang dilaksanakan pada bulan agustus 2022 dengan jumlah populasi 30 ibu bersalin dan sampel sebanyak 30 responden dengan teknik total sampling sampling. Data dianalisis dengan uji chi-square test. Hasil penelitian menunjukkan KPD di Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang Tahun 2022 sebagian besar mengalami KPD Aterm (63,3%). Kejadian Asfiksia Neonatorum di Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang Tahun 2022 hampir seluruhnya mengalami kejadian asfiksia sedang (76,7%). Hasil uji chi-square menunjukkan nilai P-value = 0,021 < α 0,05 artinya ada hubungan ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia neonatorum. Kesimpulan penelitian, ada hubungan KPD dengan kejadian asfiksia neonatorum.
References
Ghai et al., 2019. Pencegahan Dan Penatalaksanaan Asfiksia Neonatorum. Health Technology Assessment Indonesia Departemen Kesehatan Republik Indonesia resiko tinggi. Yogyakarta : Nuha Medika
Kosim, M. S., Yunanto, A., Dewi, R., Sarosa, gatot irawan, & Usman, A. (2014). Buku Ajar Neonatologi. In Buku Ajar Neonatologi.
Manuaba. 2018. Buku Ajar Patologi Obstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC.
Mochtar. 2018. Sinopsis Obstetri Ed 2. Jakarta : Pustaka Ilmu
Primihastuti, D., Astuti, E., & Ina, M. F. A. (2021). Asuhan Kebidanan Continuity Of Care Pada Ny “N” Usia 32 Tahun Givp2012 Masa Hamil Sampai Masa Nifas Di Pmb Any Iswahyuni Surabaya. Jurnal Kebidanan, 10(2). https://doi.org/10.47560/keb.v10i2.298
Wiknjosastro, GH, Wibowo,B. 2018. Ilmu Kebidanan.Jakarta: YBPSP.
WHO. (2019). WHO maternal mortality paper. WHO.