Hubungan Karakteristik Individu dan Beban Kerja Terhadap Kualitas Hidup Staff Pelayanan Ambulan Kota Semarang Selama COVID-19
Bahasa
Abstract
Latar Belakang: Pandemi COVID-19 yang telah melanda dunia sejak awal tahun 2021 berdampak buruh bagi berbagai sektor, seperti kesehatan. Jumlah pasien terinveksi virus mencapai 5.564.448 sampai bulan februari 2022. Banyaknya kasus juga berdampak bagi petugas kesehatan di kota semarang. Pelayanan pre-hospital mengalami over demand karena pandemi COVID-19. Meningkatnya beban kerja dapat menurunkan kualitas pekerjaan yang diberikan. Walaupun perlu diingat bahwa karaktertik individu sangat mempengaruhi kualitas keperjaan.
Tujuan: Tujuan penelitian in untuk mengetahui hubungan karakteristik individu dan beban kerja terhadap kualitas hidup petugas pre-hospital kota Semarang.
Metode: Studi yang dilakukan merupakan kuantitatif dengan desain potong lintang dengan mengambil data dalam sekali waktu. Teknik pengambilan data menggunakan total sampling dengan 74 partisipan petugas dari 77 petugas yang ada. 3 petugas menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Kuesioner yang digunakan adalah kesioner beban berja dan kesional prp-Qol 5.
Hasil: Responden memiliki beban kerja berat 48,6% dan ringan sebesar 16,2%. Banyak responden memiliki compassion satisfaction kategori tinggi sebanyak 73,0% dan burnout dalam kategori rendah sebanyak 86,5% responden serta secondary traumatic stress dalam kategori rendah 81,1% responden. P-value karakteristik individu >0,05, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik individu dengan kualitas hidup (compassion satisfaction) serta coefficient profesi 0,107 dan 0,120.
Kesimpulan: Kualitas hidup petugas kesehatan sangat dipengaruhi oleh beban kerja yang didapatkan,. Pembagian beban kerja dan insentif tambahan bagi petugas pre-hospital dengan beban kerja tinggi perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup petugas kesehatan.