Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Turnover Intention pada Perawat Di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkalan
Abstract
Turnover intention adalah keinginan berpindah yang menggambarkan pikiran individu untuk keluar, mencari pekerjaan ditempat lain, serta keinginan meninggalkan organisasi. Kejadian perpindahan perawat (turnover intention) yang tinggi di rumah sakit dapat menimbulkan hambatan dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Berdasarkan hasil studi pendahuluan didapatkan data sebanyak 41,6% perawat memiliki Turnover intention berada pada kategori Tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dengan turnover intention pada perawat di wilayah kerja Puskesmas Bangkalan. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu 58 perawat dengan besar sampel sebanyak 51 Responden dengan teknik sample random sampling. Variabel independen: stres kerja. dan variabel dependen: turnover intention. Instrumen dalam penellitian ini menggunakan 2 kuesioner yaitu stres kerja dan turnover intention. Data di analisis dengan menggunakan spearman rank dengan α 0,05 . No uji layak etik NO: 2094/KEPK/STIKES-NHM/EC/IV/2024. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar stres kerja dalam kategori sedang (88,2%). Turnover intention perawat sebagian besar dalam kategori sedang (68,8%). Hasil uji spearman rank variabel stres kerja dengan turnover intention di dapatkan p value sebesar 0,003 < α 0,05 maka ada hubungan antara stres kerja dengan turnover intention. Saran bagi perawat diharapkan perawat mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan kerja yang di tetapkan sehingga mampu menurunkan Stres dan mencegah terjadinya keinginan untuk mencari pekerjaan yang baru.