PENGARUH MIROR THERAPY TERHADAP KEKUATAN OTOT PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIC DI RSD KRMT WONGSONEGORO SEMARANG
Abstract
Latar Belakang : Stroke merupakan suatu kondisi yang terjadi defisit neurologis yang terjadi ketika sebagian sel sel yang berada pada otak mengalami kematian akibat gangguan aliran darah karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah yang ada di otak. Kekuatan otot merupakan jumlah ketegangan atau resistensi terhadap gerakan pada otot untuk membantu menahan tubuh tetap tegak ketika duduk atau berdiri. Latihan dengan miror therapy merupakan bentuk rehabilitasi / latihan yang mengandalkan dan melatih pembayangan / imajinasi motorik pasien, dimana cermin akan memberikan stimulasi visual kepada otak (saraf motorik serebral yaitu ipsilateral atau kontralateral untuk pergerakan anggota tubuh yang hemiparesis) melalui observasi dari pergerakan tubuh yang akan cenderung ditiru seperti cermin oleh bagian tubuh yang mengalami gangguan. Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh miror therapy terhadap peran keluarga dalam penyembuhan pasien stroke non hemoragic di RSD KRMT Wongsonegoro Semarang. Metode Penelitian : menggunakan metode deskriptif kasus pendekatan proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi dan evaluasi. Subjek studi kasus berjumlah 2 pasien lansia pada pasien stroke non hemoragic dengan miror therapy terhadap kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragic RSD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang. Hasil Penelitian: Setelah dilakukan miror therapy selama 3 hari didapatkan hasil peningkatan kekuatan otot rata-rata 3,33. Kesimpulan : miror therapy dapat meningkatan kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragic.