Hubungan Riwayat Berat Badan Lahir Rendah, Frekuensi Diare, dan Lama Diare dengan Stunting pada Balita di Kabupaten Jember

  • Lailil Fatkuriyah Universitas dr. Soebandi
  • Ulfia Fitriani Nafista Universitas dr. Soebandi
  • Ainul Hidayati Universitas dr. Soebandi
  • Umi Sukowati Universitas dr. Soebandi

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi stunting di Kabupaten Jember hingga kini masih mengkhawatirkan dengan presentase kejadian 34.9% melebihi prevalensi stunting nasional dan jauh di atas ambang batas kesehatan masyarakat global. Tujuan: untuk mengetahui hubungan riwayat berat badan lahir rendah (BBLR), frekuesi diare, dan lama diare dengan stunting. Metode: Desain penelitian yang digunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden yang terlibat sebanyak 163 ibu dan balita yang tercatat di 8 Posyandu Desa Sukosari Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember dan dikumpulkan secara consecutive sampling. Tinggi badan balita diukur menggunakan microtoise dengan Tingkat ketelitian 0.1 cm. Riwayat berat badan lahir rendah, frekuensi diare dan lama diare didapatkan dengan wawancara langsung kepada ibu. Uji statistik menggunakan Chi Square Test dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil: Terdapat 49 (30.1%) balita di lokasi penelitian yang mengalami stunting. Terdapat hubungan antara riwayat BBLR dengan stunting (p=0.036, CI95%=1.12-4.26). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan stunting yaitu frekuensi diare (p=0.674) dan lama diare (p=0.568). Kesimpulan: Salah satu pencegahan stunting yaitu mencegah bayi lahir dengan berat badan lahir rendah. Sehingga, edukasi pencegahan BBLR penting diberikan oleh perawat kepada ibu hamil agar bayi yang lahir tidak beresiko mengalami stunting.

Published
2024-03-23