PERBEDAAN PENURUNAN ST ELEVASI DAN CHEST PAIN PADA PASIEN STEMI HIPERLIPIDEMIA DAN NON HIPERLIPEDEMIA SETELAH PEMBERIAN FIBRINOLITIK DI IGD RSUD Dr.HARYOTO LUMAJANG

  • Moch Nanang Firmansyah STIKES Hafshawaty Zainul Hasan
  • Achmad Kusyairi STIKES Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo
  • Suhari Suhari STIKES Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo
Keywords: ST Elevasi, Chest Pain, STEMI, Fibrinolitik

Abstract

ST- Segment elevation myocardial infarction (STEMI) akut terjadi ketika terdapat sumbatan yang disebabkan plak aterisklerosis secara mendadak yang menghambat aliran darah ke jantung. Tujuan pengobatan STEMI adalah untuk memulihkan kembali aliran darah pada miokardium untuk menyelamatkan jantung. Reperfusi dengan pemberian fibrinolitik merupakan yang direkomendasikan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penurunan ST Elevasi pada pasien STEMI Hiperlipidemia dan Non Hiperlipidemia setelah pemberian fibrinolitik di IGD RSUD dr.Haryoto Lumajang.  Jenis penelitian ini oservasional analitik dengan pendekatan retrospektif. Populasi semua pasien STEMI yang mendapatkan fibrinolitik di IGD RSUD dr.Haryoto Lumajang. Penentuan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 30 responden, Pengelolahan data dengan proses Editing, Coding, Scoring dan Tabulating, selanjutnya dianalisis menggunakan Chi Square. Hasil penelitian menunjukan perubahan gambaran ST Elevasi pada Pasien STEMI Hiperlipidemia 9 responden (60%) mengalami penurunan ≥ 50%. Sedangkan pada pasien STEMI Non Hiperlipidemia 11 responden (73,7%) terjadi penurunan ST Elevasi ≥50%. Chest Pain pada Pasien STEMI Hiperlipidemia 4 responden (26,7%) mengalami chest pain ringan, 7 responden (46,7%) chest pain sedang. Sedangkan pada STEMI Non Hiperlipidemia 8 responden (53,3%) mengalami chest pain ringan. Hasil uji analisis menggunakan Chi Square tidak ada perbedaan yang signifikan antara Penurunan ST Elevasi dan Chest Pain pada pasien Stemi Hiperlipidemia dan Non Hiperlipidemia di IGD RSUD dr.Haryoto Lumajang. Dengan tingkat signifikan 0.005, nilai p penurunan ST Elevasi 0,439 (p=0,439>α0,05) sedang pada chest pain p 0,311 (p=0,311>α0,05). Pasien dengan Chest pain diharapan segera melakukan pemeriksaan ketika mengalami nyeri dada kiri, ketika pasien terindikasi STEMI di Rumah Sakit. Pemberian fibrinolitik dapat dilakukan dengan segera, sehingga mengurangi chest pain dan penurunan ST Elevasi. Onset munculnya gejala dan pemberian fibrinolitik dapat menjadi salah satu faktor keberhasilan fibrinolitik

Published
2023-12-31
Section
Articles