Pengaruh Terapi Bermain Puzzle terhadap Interaksi Sosial Anak Autisme di Sekolah Luar Biasa (SLB) Kota Pangkalpinang
Abstract
Latar belakang: Anak merupakan bagian dari suatu keluarga. Anak dengan autisme tidak dapat melakukan interaksi social dengan normal. Hal ini dapat menimbulkan kejadian stres baik bagi anak itu sendiri maupun keluarga. Terapi bermain Puzzle pada anak adalah permainan yang menuntut kerjasama, bantuan dan support. Dengan diberikannya permainan tersebut pada anak autis diharapkan mampu meningkatkan tingkat interaksi anak autisme di masyarakat dengan tingkah laku anak yang tidak kooperatif menjadi tingkah laku yang kooperatif
Tujuan : Mengidentifikasi Pengaruh Terapi Bermain Puzzle Terhadap Interaksi Sosial pada anak Autisme di Sekolah Luar Biasa (SLB) Kota Pangkalpinang
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Ekperiment) dengan pre-test dan post-test group design. Total Responden adalah total sampling sebanyak 35 anak di SLB. Interaksi Sosial anak diukur dengan kuesioner sebelum dan setelah diberikan terapi bermain Puzzle. Analisis data dilakukan dengan tahapan analisis univariabel untuk melihat distribusi karakteristik responden dan analisis bivariabel menggunakan paired t-test untuk melihat perubahan tingkat interaksi social anak sebelum dan setelah diberikan terapi bermain
Hasil Penelitian: Hasil Uji Paired T-Test terdapat hasil dengan nilai p 0,01 yang artinya signifikan antara pemberian terapi bermain terhadap peningkatan interaksi sosial anak autisme
Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian terapi bermain puzzle dengan tingkat interaksi sosial anak autisme di SLB Kota Pangkalpinang