Penguatan Resiliensi Mempengaruhi Regulasi Respon Hemodinamika Sistemik Melalui Kontrol Mean Arterial Pressure Pasien Hipertensi
Abstract
Hipertensi merupakan gangguan pada hemodinamika sistemik yang bersifat kronis dan serius terutama jika pengelolaan dan manajemen tidak terlaksana dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penguatan resiliensi pada hemodinamika sistemik melalui mean arterial pressure pada pasien hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkalan Kabupaten Bangkalan. Studi ini menggunakan metode analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Studi ini juga telah dinyatakan lulus uji etik di KEPK STIKes Ngudia Husada Madura dengan nomer sertifikat No.1244/KEPK/STIKES-NHM/EC/IV/2022. Populasi studi sejumlah 67 pasien yang memeriksakan diri ke Puskesmas dengan besar sampel 55 responden yang diambil secara simple random sampling. Variabel independent adalah resiliensi diukur menggunakan Nicholson McBride Resilience Questionnare (NMRQ) dan variabel bebas adalah mean arterial pressure (MAP) diobservasi menggunakan spigmomanometer. Data dilakukan uji statistic dengan spearman ranks dengan tingkat signifikansi (α) 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiliensi mempengaruhi mean arterial pressure dengan nilai p value 0,004 < α 0.05 dengan tingkat keeratan yaitu -0,384. Resiliensi yang mempengaruhi mekanisme koping sehingga persepsi stres dan respon neuroendokrin homeostasis. Hal ini berdampak positif terhadap HPA Axis dan SNS yang berkontribusi terhadap aktivasi kortisol, RAAS, norepinephrine, epinephrine dan sistem lain sehingga mempengaruhi keseimbangan psikologis dan kontrol tekanan darah pasien hipertensi