Karakteristik Aksptor KB Terhadap Pemilihan Kontrasepsi di BPM E Tahun 2022
Abstract
Laju pertumbuhan penduduk Indonesia sekitar 1,49 % pada tahun 2010. Hal ini dapat berdampak terhadap pembangunan sehingga perlu kebijakan untuk membatasinya. Oleh karena itu Pemerintah menggalangkan program Metoda Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Namun kenyataannya MKJP seperti Medis Operasi Pria (MOP), Medis Operasi Wanita (MOW) dan Intra Uterin Device (IUD) /spiral, Implant masih kurang diminati para akseptor Keluarga Berencana (KB). Saat ini sebagian besar akseptor KB lebih memilih metode KB hormonal seperti suntik dan pil. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan kontrasepsi di BPM E Tahun 2022 . Metode penelitian cross sectional. Populasi sebanyak 96 orang dengan subjek penelitian seluruh akseptor KB aktif di BPM E Tahun 2022 dengan menggunakan teknik Accidental Sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan derajat kepercayaan (p) <0.05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akseptor KB sebagian besar memilih menggunakan alat kontrasepsi jenis non MKJP sebesar 56,2%. Faktor yang berhubungan dengan pemilihan kontrasepsi di BPM E Tahun 2022 adalah faktor pendidikan (p value = 0,037), pengetahuan (p value = 0,000), pemberian informasi (p value = 0,000). Sedangkan faktor yang tidak berhubungan dengan pemilihan kontrasepsi adalah faktor umur (p value = 0,897). Disarankan kepada BPM E meningkatkan penyuluhan pengetahuan melalui Promosi Kesehatan dan motivasi kesehatan melalui KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) mengenai Keluarga Berencana dan alat-alat kontrasepsi sebagai upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai KB dan alat kontrasepsi itu sendiri.