the Corelation of Treatment with Mental Emotional Disorders in Pulmonary TB Patients at Puskesmas Klakah Lumajang
Abstract
Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan yang telah lama dihadapi berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Pada beberapa orang yang mengalami atau menderita TBC dan dengan pengobatan lama maka sangat mungkin penderita mengalami depresi yang merupakan suatu gangguan mental emosional. Faktor yang menyebabkan kegagalan pengobatan pada TB adalah akibat terdapat gangguan psikologis pada pasien tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama pengobatan dengan gangguan mental emosional (GME) pada pasien TB paru di Wilayah Kerja Puskesmas Klakah.
Desain penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Klakah yang sedang menjalani pengobatan dengan sampel penelitian sejumlah 54 responden yang di ambil dengan teknik accidental sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner SRQ-20 dan dianalisa dengan Spearman’s Rho.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 54 responden yang menjalani pengobatan TB Paru 29 responden (53.7%) mengalami gangguan mental emosional (GME), sedangkan 25 responden (46,3%) tidak mengalami gangguan mental emosional (GME). Hasil uji analisis menggunakan Spearman’s Rho menunjukkan hasil nilai p=0,005 dengan tingkat signifikan 0,05 (p-value = 0,005<0,05), yang berarti ada hubungan antara lama pengobatan dengan gangguan mental emosional pada pasien TB Paru di Puskesmas Klakah Lumajang.
Pelayanan kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pemberian konseling kepada pasien dan keluarga untuk mencegah perburukan kondisi mental dan emosional.