Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Saturasi Oksigen pada Komunitas Lansia di Kota Malang
Abstract
Aktivitas fisik didefinisikan sebagai segala bentuk gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang menghasilkan energi dalam jumlah yang signifikan dan dibagi menjadi kelompok ringan, sedang, dan berat. Banyak lansia mengalami perubahan pada sistem kardiovaskuler yaitu penurunan kekuatan otot pernafasan, berkurangnya elastisitas paru, berkurangnya kapasitas pernapasan maksimal, dan osteoporosis pada tulang yang membentuk dinding dada sehingga udara yang dihembuskan masuk ke paru-paru lebih sedikit. Untuk mengetahui jumlah oksigen dalam darah, dapat menggunakan alat pulse oximetry yang terpasang di salah satu jari. Alat ini juga berfungsi sebagai monitor detak jantung, sehingga dapat mengetahui kadar oksigen dalam tubuh dan persentase detak jantung. Untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan saturasi oksigen pada komunitas lansia Kota Malang. Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan desain cross sectional. Topik berdasarkan kriteria inklusi studi. Uji analisis data chi-square digunakan dalam penelitian ini. Alat ukur aktivitas fisik diukur dengan Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) dan untuk mengukur saturasi oksigen menggunakan oksimetri. Seperti dapat dilihat, analisis data telah memperoleh visibilitas. 0,000< 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa jika ada hubungan aktivitas fisik dengan saturasi oksigen pada penduduk Malang, tolak H0 dan terima H1. Terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan saturasi oksigen pada komunitas lansia kota Malang.