Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Komunitas Lansia di Kota Malang
Abstract
Latar Belakang: Pada lansia terjadi proses penuaan yang dapat mengakibatkan lansia mengalami penurunan fisiologis dan aktivitas fisik. Gangguan kognitif merupakan masalah yang sering terjadi pada lansia. Kognitif merupakan suatu komponen kompleks yang mencakup beberapa aspek seperti daya ingat, perhatian, persepsi dan bahasa. Penurunan fungsi kognitif pada lansia dapat terjadi ketika aktivitas fisik mengalami penurunan dimana rangsangan visual, vestibular dan proprioseptif berkurang dapat mempengaruhi proses pembentukan protein Brain – Derived Neurotrophic Faktor (BDNF) dimana protein tersebut berperan penting untuk kesehatan sel saraf otak. Tujuan : Mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan fungsi kognitif pada Komunitas lansia di Kota Malang. Metode : Penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan sampel 70 responden. Penelitian menggunakan uji Analisa data Chi- Square. Alat ukur aktivitas fisik menggunakan kuesioner Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) dan alat ukur fungsi kognitif menggunakan kuesioner Mini Mental State Exam (MMSE) Hasil: Hasil analisa data statistic didapatkan nilai sig. 0,000 (p<0,05) yang menandakan H1 diterima H0 ditolak, sehingga terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan fungsi kognitif pada Komunitas lansia di Kota Malang dengan nilai koefisien kontingensi 0,675 dapat dikatakan koefisien kuat antara kedua variabel. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kognitif pada Komunitas lansia di Kota Malang.