Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Keseimbangan pada Lansia di Komunitas Malang
Abstract
Latar Belakang : Lansia akan mengalami penurunan pada fungsi fisiologis yang disebabkan oleh degeneratif, dengan adanya penurunan tersebut menyebabkan aktivitas fisik dan keseimbangan lansia menurun. Keseimbangan merupakan kemampuan untuk mempertahankan sistem saraf otot dalam suatu posisi atau sikap yang efisien ketika kita bergerak. Aktivitas fisik yang baik pada lansia mampu meningkatkan sistem persarafan yang memengaruhi neuromuscular, fungsi otak, kekuatan otot sehingga keseimbangan pada lansia terjaga. Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan keseimbangan pada lansia di Komunitas Malang. Metode: Penelitian menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 69 orang sesuai kriteria inklusi. Alat ukur untuk aktivitas fisik penelitian adalah Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) dan alat ukur untuk keseimbangan penelitian adalah Time Up and Go Test (TUG). Penelitian menggunakan uji Chi-Square sebagai uji analisa yang diprogram aplikasi SPSS Hasil : Penelitian menunjukkan hasil analisis statistik dengan uji Chi-Square diperoleh nilai sig 0,000 (p<0,05) yang menandakan H1 diterima dan H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan aktivitas fisik dengan keseimbangan pada komunitas lansia di kota Malang dengan nilai koefisien kontinjensi sebesar 0,707 yang berarti terdapat korelasi yang kuat antara kedua variabel. Kesimpulan : Terdapat hubungan aktivitas fisik dengan keseimbangan pada komunitas lansia di kota Malang