Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dalam Kepatuhan Minum OAT Pada Pasien Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kabupaten Bintan
Abstract
Penyakit Tuberkulosis (TB) hingga saat ini masih menjadi masalah yang harus di atasi di masyarakat, program pengobatan dan pedoman penanggulangan juga sudah dijalankan oleh pemerintah. Fenomena yang ditemukan di UPTD Puskesmas Kabupaten Bintan 12 orang penderita TB paru di dapatkan bahwa 7 orang penderita tuberkulosis yang tidak patuh ini karena adanya rasa bosan minum obat setiap hari secara terus-menerus, dukungan keluarga masih kurang jarang kontrol tepat waktu, selalu putus minum obat dan 5 orang mengatakan karena tidak tahan dengan efek samping obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiFaktor-Faktor yang berhubungan dengan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dalam Kepatuhan Minum OAT Pada Pasien Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kabupaten Bintan. Rancangan penelitian ini adalahdeskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang kontak serumah pada pasien TB sebanyak 32 orangdan data dianalisa menggunakan uji chi square. Hasil diketahuiada hubungan motivasi dengan kepatuhan minum OAT pada pasien tuberkulosis paru Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kabupaten Bintan dengan nilai p value0,026≤0,05. Ada hubungan efek samping OAT dengan kepatuhan minum OAT pada pasien tuberkulosis paru Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kabupaten Bintan dengan nilai p value0,026≤0,05. Ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum OAT pada pasien tuberkulosis paru Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kabupaten Bintan dengan nilai p value0,036≤0,05. Saran bagi pelayanan keperawatan Melakukan penyuluhan rutin terhadap pasien TB paru saat TB day untuk memberi informasi mengenai TB paru dan pentingnya patuh dalam minum obat TB paru.